Senin, 20 Juni 2011

Bagaimana Meningkatkan Kualitas Shalat Kita...??

Shalat adalah kewajiban sekaligus kebutuhan setiap Muslim. Karena shalat merupakan waktu terdekat hubungan antara seorang hamba dan Penciptanya. Amalan yang paling pertama dihisab oleh Allah adalah shalat yang juga merupakan benteng dalam menangkal perbuatan keji dan mungkar. Lantas bagaimanakah dengan shalat kita..? Shalat itu tak hanya sekedar gugur satu kewajiban tapi shalat adalah salah satu ibadah yang membutuhkan kesabaran, keikhlasan dan disiplin waktu. Hanya satu cara paling ampuh untuk sampaii pada tingkat shalat yang berkualitas yaitu "khusyuk" . Tak ada satu parameterpun yang dapat mengatakan khusyuk atau tidaknya shalat yang kita lakukan, hanya Allahlah yang tau tingkat kekhusyuk'an dari shalat kita karena hanya dialah yang mampu membaca hati dan pikiran ketika kita sedang shalat.

Lalu pernahkah kita mengevaluasi sholat kita selama ini, adakah keinginan kita meningkatkan kualitas sholat kita..? ataukah kita biarkan menggelinding begitu saja, asal-asalan, asal sudah sholat dengan jumawa kita mengatakan sudah gugur satu kewajiban. Sampai detik inipun saya mengakui untuk mencapai tingkat khusyuk itu begitu sulit, hal ini disebabkan bayangan yang masuk dalam pikiran selalu saja mengganggu kosentrasi dalam shalat. Walaupun demikian kita harus terus berusaha agar dari hari ke hari kualitas shalat kita meningkat. Mengerjakan shalat memang harus dengan khusyuk dan sabar. "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (QS Thaha : 132).

Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberi kunci untuk dapat bersabar dalam shalat dengan mendirikan shalat tepat pada waktunya. "Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman". (QS An-Nisa : 103). Terkait dengan shalat yang didirikan dengan benar atau tidak, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang membaikkan shalatnya, menyempurnakan rukuk dan sujudnya, berkatalah sang shalat, "Semoga Allah memelihara engkau sebagaimana engkau memelihara aku", Maka diangkatlah shalatnya itu ke hadirat Allah".

"Dan apabila seseorang memburukkan shalatnya dan tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya, berkatalah sang shalat "Semoga Allah menyia-nyiakan engkau sebagaimana engkau menyia-nyiakan aku". Maka dibungkuslah shalatnya itu sebagaimana membungkus kain yang buruk. Lalu dipukulkanlah ke mukanya".

Sejatinya apa yang disampaikan Allah SWT dan Rasul-Nya tentang pentingnya shalat yang didirikan dengan sabar dan khusyuk, menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas shalat kita. Ada sedikit tips sederhana yang mungkin bisa membantu dalam meningkatkan kualitas shalat kita (maaf, saya tidak sedang menggurui tapi saya juga sedang berusaha terus dalam meningkatkan kualitas shalat). Mari kita niatkan untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas shalat dengan sabar dan khusyuk....Adapun tips tersebut sebagai berikut :

Pengaturan nafas
Bacalah setiap bacaan dalam shalat diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu ayat atau dalam satu kalimat dilakukan dengan satu tarikan nafas. Misal ketika kita membaca surah Al Fatihah, (tarik nafas).. Bismillahirrah maanirrahiim, (tarik nafas) Alhamdulillahirabbil 'alamiin, (tarik nafas).....demikian seterusnya. Hal ini bisa menghindarkan kita dari ketergesa2an dan meningkatkan konsentrasi kita.

Kualitas Bacaan
Bacaan shalat itu tidak hanya cukup dihafal tapi juga harus dimengerti arti dari bacaan shalat tersebut. Kita harus bisa meningkatkan kualitas bacaan shalat dengan jalan menghapal semua dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw dalam satu rukun shalat. Sujud misalnya. Umumnya kita hanya menghapal satu bacaan saja. Padahal sebenarnya dengan mengganti bacaan sesuai dengan kondisi diri, shalat akan terasa lebih nikmat dan lezat, bukannya sekedar rutinitas 10 menit yang kering dan membosankan. Untuk itulah mari kita perbanyak hapalan dzikir yang diajarkan rasulullah.

Kualitas Makna
Berbeda dengan peningkatan kualitas bacaan shalat yang terbatas, peningkatan kualitas makna atau penghayatan terhadap makna bacaan shalat bagaikan samudera luas tak bertepi. Sampai menjelang ajalpun kita harus terus berusaha bersungguh-sungguh dalam meningkatkan pemahamannya terhadap ayat-ayat al-Qur`an dengan demikian bacaan shalat seseorang akan mendapatkan suasana baru dari apa yang ditadaburinya. Terkait dengan peningkatan kualitas bacaan inilah urgensitas penguasaan kita terhadap bahasa Arab mendapatkan posisi yang paling utama. Di usia kita kini tidak semestinya kita enggan mempelajari dan menguasai bahasa yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi sarana penyampai kabar, perintah, dan larangan_Nya. Apakah pantas kita yang mengaku mencintai dan menaati_Nya sementara kita tidak mau tahu dengan bahasa yang digunakan_Nya untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya..??

Ingatlah perkataan ini “Perhatian seseorang yang berhati sehat bukan lagi pada memperbanyak kuantitas ibadah, akan tetapi yang menjadi perhatiannya adalah meningkatkan kualitas ibadahnya” (Ibnul Qayyim dalam Ighatsatullahfan min Mashaidisysyaythan)

Meskipun pencapaian tingkat khusyuk ini amatlah sulit namun pastilah semua orang punya cara tersendiri untuk mencapai tingkat tersebut. Saya pribadi sangat sulit memberikan arti shalat khusyuk karena banyak hal-hal yang diluar akal yang dapat kita rasakan sendiri ketika kita sedang shalat. banyak orang mengatakan "Yang penting niatnya dulu" Memang betul niat itu utama, tetapi niat tidaklah didampingi dengan ilmu maka akan sia-sialah semuanya dan yakinlah kita tidak akan menemukan kekuatan2 yang ada pada saat melakukan shalat.

Marilah kita tingkatkan kualitas shalat kita, buanglah pikiran2 duniawi ataupun pribadi, setelah itu biarkan kalimat-kalimat bacaan shalat mengalir dan berada dalam pikiran kita hingga akhirnya akan mampu menggeser masalah2 pikiran duniawi. Yang terpenting niat karena ALLAH semata dan pikiran tertuju hanya kepadanya, bayangkan seolah2 Allah sedang memperhatikan shalat yang kita lakukan, kosongkan pikiran tentang dunia lalu biarkan hubungan berlangsung dengan baik...

Usahakan shalat dengan mengenal Allah terlebih dahulu
Kemudian laksanakan apa yang dikehendaki Allah
Lakukanlah dengan perasaan senang dan cinta
Insya'Allah, hubungan itu akan terjadi

Ada sedikit cerita yang bisa menjadikan gambaran orang shalat
Suatu ketika Rosulullah menawarkan sayembara kepada Ali bin Abi Thalib dengan Hadiah SORBAN Beliau jika Ali bin Abi Thalib mampu sholat sunnah 2 rakaat dengan khusyu’ tanpa mengingat apapun kecuali bacaan dan do’a sholatnya. Ali bin Abi Tholibpun menerima tawaran itu dan langsung melaksanakannya, setelah selesai sholat, Rosulullah bertanya "Bagaimana ?" , "Ternyata tidak bisa ya Rosul, waktu sudah mendekati salam, saya ingat Sorban Rosul yang akan diberikan kepada saya “.

Suatu ketika Rosulullah memimpin sholat Jama’ah, lalu beliau mendengar ada tangisan bayi di belakangnya, maka Rosulullah mempercepat sholatnya. Demikian juga ketika beliau sholat sambil menggendong cucunya, anak kecil itu kadang digendong kadang juga diletakkan padahal beliau sedang sholat. Khusyu’ dalam sholat bukan berarti tidak mengingat apapunya kecuali bacaan sholat. Sudah berapa lama kita melaksanakan Sholat..? tapi apa yang selama ini kita rasakan atau apa yang bisa kita nikmati dalam sholat kita..? rasanya biasa-biasa saja, belum ada yang istimewa, kelihatannya masih hambar, kadang-kadang bisa sedikit khusyu’ bahkan sekali-sekali bisa menangis ketika berjama’ah itupun karena ikut menangis atau hanyut dengan keindahan suara sang Imam.

Ada beberapa poin yang terkait dengan khusyuk dan sabar
Sholat kita akan terasa khusyuk ketika kita sedang dalam posisi sulit, hingga kita merasa butuh pertolongan Allah. Mengapa demikian..? karena hidup selalu akrab dengan masalah, oleh karena itu bawalah masalah dalam sholat kita, semakin besar masalah kita semakin nikmatlah sholat kita, kita akan merintih, menangis, kulit dan badan kita mungkin akan gemetaran bahkan ingin menjerit rasanya. Angkatlah masalah sebesar-besarnya hadirkan kedalam shalat kita, buatlah mega proyek yang membuat kita akan tersungkur menagis dan menjerit dihadapan Allah yang Maha Perkasa. Mega proyek itu tak lain adalah "KEMATIAN", maka ketika itu kita akan merasakan bagaimana ‘ Tangan Allah ‘ membantu mengangkat beban masalah bersama kita, dan rasakanlah kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa ketika beban atau masalah teratasi dan berharap dosa terampuni.

Kita akan bisa menikmati sholat dalam kondisi sabar, jika kita melakukannya dengan tidak tergesa-gesa dan menghargai sebuah proses yang sedang berjalan. Dalam hal ini kita perlu mengatur waktu sholat kita agar 'HUBUNGAN ‘ kita bersama Allah akan menjadi suatu kenikmatan dalam mencari solusi dan tidak diburu oleh suatu pekerjaan atau kepentingan lain. Disinilah Allah memberikan kebijakan dengan adanya Sholat Jama’ ( mengumpulkan 2 waktu sholat dalam satu waktu ) dan Sholat Qoshor ( meringkas Sholat yang 4 Rakaat menjadi 2 rakaat ), dari sinilah kita bisa mengatur waktu sholat kita, ketika kita ada sebuah urusan yang sangat urgen yang bertepatan dengan waktu sholat tiba atau waktu sholat akan berakhir.

~ Semoga Bermanfa'at ~

Tidak ada komentar: